KeizalinNews, Aceh Timur – Wakil ketua PWRI Aceh Timur Nazaruddin,sangat di sayangkan masarakat yang jatuh korban ,ulah PT MEDCO E&P Malaka di duga kurang mengutamakan keselamatan umum serta lingkungan dalam ekploitasi migas di blok A Aceh Timur, Sabtu 11April 2021.
Kegiatan Flaring PT. Medco E&P Malaka mengakibatkan setidaknya 36 warga harus dilarikan ke rumah sakit dan Sebanyak 259 jiwa dari 155 Kepala Keluarga di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kecamatan Aceh Timur mengungsi akibat dampak asap gas beracun dari sumur Alei Siwah 11 milik perusahaan tersebut.
Awak Media dalam pantauannya “PT Medco E&P Malaka tentu bukan perusahaan migas kecil maka sudah seharusnya menerapkan standar keselamatan kelas dunia (word clas safety) untuk menjamin keselamatan umum dan keselamatan lingkungan sekitar.
Aspek hukum keselamatan umum atau publik wajib di implementasikan dalam proses ekploitasi migas di Aceh Timur guna memberikan perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat di wilayah produksi.
Tambahnya Masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan “selain keselamatan umum Medco juga harus mengutamakan keselamatan lingkungan sekitarnya agar meminimalisir kerusakan lingkungan akibat limbah akibatnya produksi industri tersebut serta tidak mengabaikan hak – hak masyarakat disekitar.”
Pihak Medco seharusnya mengapresiasi atas pernyataan dari Medco untuk bertanggung jawab dalam memberikan pendampingan atas warga yang terdampak Kejadian keracunan akibat kelalaian Medco.
Namun tidak hanya itu saja, permintaan masyarakat mendesak agar Medco tidak hanya memberikan pendampingan kepada warga yang terdampak keracunan akan tetapi juga memberikan kompensasi atas kerugian inmantril yang dirasakan oleh masyarakat.tegasnya.
Kita sebagai masyarakat yang musibah menuntut Medco ini memiliki SOP atau manajemen mitigasi bencana serta mengindahkan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan strategis pembangunan yang berkelanjutan agar tidak merugikan masyarakat, bukan hanya untuk sementara saja membuat dapur umum, namun kedepannya jangan sempai terulangi lagi dan apa yang menimpa sekarang harus bertanggung jawab penuh, tuturnya singkat.
(NZR)