REMAS Baitul Hamid KOBI NTB Gelar I’tiqaf 10 Hari Terakhir Ramadhan 1442 H

REMAS Baitul Hamid KOBI NTB Gelar I’tiqaf 10 Hari Terakhir Ramadhan 1442 H

Keizalinnews.com | Kota Bima. Sepuluh hari terakhir Ramadan ini terasa beda di sekitaran Masjid besar Baitul Hamid Raba Kota Bima NTB, Dari awal ramadhan hingga menjelang memasuki awal 20 hari terakhir Ahad, (02/05/21). Biasanya masjid ini ramai sampai Salat Tarawih selesai sekitar pukul 20.30 WIB, tapi sejak malam Senin awal masuk 10 malam terakhir, masjid ramai selama 24 jam non stop dari malam hingga pagi dan dari pagi hingga malam kembali.

Keadaan tersebut disebabkan adanya kegiatan I’tikaf yang merupakan program rutinitas tahunan (REMAS) remaja masjid besar Baitul Hamid Penaraga Kota Bima.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya peserta itikaf selalu tidak kurang dari 100 orang bahkan lebih. Peserta itikaf sendiri berasal dari Kota dan Kabupaten yang terdiri dari kaum Bapak dan Ibu, remaja dan pemuda, hingga anak2. Mereka sengaja datang untuk mendaftar sebagai peserta itikaf dengan harapan mendapatkan malam lailatul qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

Namun untuk tahun 2021 ini peserta itikaf hanya terdiri dari kaum bapak, remaja, pemuda, dan anak2 tidak terdapat kaum ibu dikarenakan tidak ada pesertanya yang mendaftar.

Adapun aktifitas jamaah itikaf masing2 menyibukkan diri dengan : mengaji, berzikir, qiyamulail, melaksanakan shalat-shalat sunat, dan di setiap penghujung malam melakukan shalat qiyamulail secara berjamaah yang dipimpin seorang imam, serta mengikuti kajian2 keagamaan dengan tema yang berbeda2 yakni : pagi, siang, dan sore sesuai yang telah dijadwalkan panitia.

Alhamdulillah khatam qur’an yang pertama sejak mulai itikaf sudah selesai dan insyaAllah sesuai target awal bahwa khusus selama itikaf ini saya akan menyelesaikan khatam sebanyak 3 kali, mudah2an tidak ada halangan pak. Ucap salah satu peserta itikaf penuh semangat.

” Dan disamping berlomba banyak menghatam al-qur’an kami juga berharap mendapatkan malam lailatul qadar dalam keadaan sedang beribadah penuh khusu’, tawadhu’ dan mengharap ridhoNya, serta mudah2an itikaf kali ini adalah yang terbaik bagi kami. ucap peserta lainnya

Sejak sore hari, pelayanan terhadap jamaah itikaf sangat diperhatikan. Acara buka puasa diawali dengan menu takjil, kemudian selesai Salat Maghrib disediakan makanan untuk berbuka.

Ditambah kegiatan buka puasa bersama pengurus dan jamaah masjid ditempat terpisah yang memang sudah dipersiapkan khusus pengurus dalam lingkungan masjid berikut menu takjil gratis dan makanan berbuka, membuat masjid menjadi sangat ramai.

Begitupun menjelang tiba saat makan sahur perserta itikaf pun menyantap makanan sahur yang telah di persiapkan panitia.

 

Kajian sore menjelang buka oleh : Ustat Suaeb, S.Pdi. dengan judul ” 3 (Tiga) Bekal Hidup Manusia Untuk Keselamatan Dunia dan Akhirat”

 

Setiap sore dan saat sahur, panitia menyediakan sebanyak 100 paket menu berbuka puasa dan santapan sahur semuanya habis bahkan kadang ada jamaah bahkan panitia yang tidak kebagian.

Guna menunjang kebutuhan keuangan untuk berbuka dan sahur para peserta, panitia pelaksana mendapatkan santunan para donatur yang memang telah memiliki perhatian penuh terhadap kegiatan tersebut

Sedangkan untuk masyarakat atau umum yang ingin ikut berpartisipasi untuk menjadi donatur panitia juga membuka kesempatan dengan menghubungi No HP ketua panitia An. Julkarnain, S.Sos (081339792965/085338219730) dan No Rek Bank NTB Syari’ah An. Julkarnain (005-22-00195-22-6)

Ketua panitia pelaksana itikaf Julkarnain, S.Sos : mengaku bahwa pelaksnaan itikaf kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan dalam kondisi wabah covid 19, dan guna menghindari penyebaran covid maka kami terapkan protokol kesehatan covid 19 secara ketat kepada seluruh peserta itikaf.

” Juga kami Open Hous bagi siapapun yang berkeinginan untuk ikut partisipasi sumbang/jadi donatur untuk kegiatan itikaf silakan menghubungi no HP dan atau kirim langsung no Rek yang ada di atas ” cetusnya

Dirinya berharap suasana itikaf seperti ini bisa terasa juga di masjid-masjid lainnya, sehingga umat muslim dengan senang dan semangat mengikuti rangkaian acara I’tikaf walaupun dengan rasa capek dan lelah setelah seharian bekerja mencari nafkah.

“Semoga keikhlasan beribadah berbuah keridhaan Allah Swt, terlebih berharap mendapatkan Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Aamin,” harap Julkarnain menutup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *