Keizalinnews.com | Kota Bima. Buka puasa bersama adalah merupakan kegiatan rutinitas harian jamaah itikaf selams 10 hari terakhir sehabis mengikuti kajian. Untuk kajian kali ini Ahad (09/05/21) di isi oleh Ustat Syukrillah, S.Pdi dengan judul “Mentadaburi Makna Surat Al-Qadar”.
Dalam penyampaian singkatnya Ustat Syukri menjelaskan, bahwa kalau bukan karena asbab diturunkannya surat Al-Qadar yang didalamnya diturunkan al-qur’an maka bulan ramadhan tidak ada apa-apanya/tidak mulia. Al-qur’an sebanyak 30 juz di turunkan secara sekaligus pada satu hari di bulan ramadhan di simpan di lauhul mahfud lalu di turunkan secara beransur2 sesuai peristiwa dan keadaan yang melatarbelakanginya. Sesuai maksud surat al-qadar bahwa malam lailatul kadar di mulai dari magrib hingga terbit fajar. Malam itu dijadikan malam penetapan taqdir setiap mahkluk selama satu tahun yang di sertai rincian secara detail hingga taim skejulnya. Sehingga apabila seorang hamba bangun untuk melakukan ibadah pada malam itu maka perhitungannya sama dengan melakukan ibadah secara berulang2 selama 1000 bulan atau 83 tahun. Semisal kita membaca satu huruf saja dari al-qur’an maka satu huruf itu seperti kita membacanya berulang2 setiap saat selama waktu 1000 bulan atau 83 tahun. Dan jangan lupa disamping malam lailatul qadar kita juga harus melaksanakan puasa syawal selama 6 hari yang nilainya sama dengan puasa selama satu tahun penuh.

Dari sejak awal itikaf hingga saat ini suasana buka puasa jamaah itikaf selalu ramai dan berjalan tampa ada hambatan.
Ketua REMAS Baitul Hamid Kec Raba KOBI. Julkarnain mengaku bersyukur karena dari hari ke hari menu buka puasa anggota itikaf menunjukan peningkatan disebabkan adanya pasukan tambahan dari para donasi yang sekedar menyumbangkan menu tajil untuk jamaah itikaf.
Biasanya jamaah itikaf 1 atau 2 jam sebelum berbuka mereka akan mengikuti kajian sore sebagai penutup untuk puasa pada hari tersebut. Sehabis kajian mereka akan melanjutkan dengan membaca alqur’an masing2 hingga waktu berbuka tiba.
Suasan pembacaan alqur’an ini kerap kali dilakukan para jamaah itikaf dalam rangka berlomba2 mengejar target mereka masing2 untuk menghatamkan alqur’an sesuai dengan yang telah di tetapkannya.
Target menghatam alqur’an para jamaah itikaf berbeda2 dari jamaah yang satu dengan lainnya. Ada yang hanya satu kali khatam saja dan ada yang dua kali bahkan ada yang tiga kali khatam hingga menjelang hari raya idul fitri. Tutupnya