KeizalinNews.com, Belitung Timur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung Timur berhasil mengevakusi sarang madu dan ratu dari rumah warga di Dusun Urisan Desa Padang Kecamatan Manggar. Evakuasi dilakukan lantaran lebah madu berjenis apis cerana tersebut sudah mengganggu pemilik rumah.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. 9 personil BPBD yang turun, kelabakan memindahkan koloni lebah madu yang bersarang di atap rumah warga. Bahkan 7 orang personil yang berusaha memindahkan sempat dikejar lebah dan terkena beberapa kali sengatan.
Alhasil BPBD Beltim pun langsung mengontak pawang lebah untuk ikut turun tangan membantu evakuasi. Sarang dan madu seberat kurang lebih tiga kilogram berhasil dipindahkan ke peternakan madu di Kecamatan Damar.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Beltim Surya Mulyana mengatakan proses evakuasi berlangsung lancar. Meski sempat ada insiden serangan lebah namun menurutnya hal tersebut biasa terjadi dan tidak berakibat fatal.
“Memang 7 anggota kami disengat lebah mirun kalau orang sini bilangnya, bahkan ada yang berkali-kali disengat. Namun Alhamdulillah semuanya baik-baik saja dan lancar,” kata Surya.
Surya mengungkapkan BPBD Beltim sebenarnya sudah sering menangani kasus evakuasi lebah dari rumah warga, namun baru kali ini yang agak kesulitan lantaran sarangnya yang sudah terlalu besar.
“Biasanya juga kita lakukan evakuasi sarang lebah pada malam hari, karena lebah tidak terlalu agresif saat malam. Tindakan ini terpaksa kita lakukan siang hari karena sudah ada yang kena sengat,” ujar Surya
Sebelumnya, pemilik rumah Rahmatullah mengungkapkan terpaksa meminta bantuan ke BPBD Beltim lantaran kehadiran sarang lebah madu di kediamannya sudah mulai mengganggu. Bahkan putrinya yang berusia 4 tahun sempat terkena sangatan di kaki.
“Kemarin sore sekitar jam 5-an pas dia lagi nonton TV disengat madu. Kakinya bengkak dan gatal-gatal nangis terus semalaman,” ungkap Rahmat.
Rahmat yang sudah dua tahun lebih tinggal di rumah kontrakan tersebut menyatakan bukan hanya anaknya saja yang terkena sengatan, bahkan tetangga samping rumahnya juga ada yang ikut disengat.
“Pas tiga bulan belakangan ini mulai mengganggu, awalnya dak pernah kayak gini. Mungkin karena cuaca panas atau ada yang ganggu lebahnya, jadi nyerang manusia,” beber Rahmat.
Sengatan lebah madu cenderung tidak membahayakan bagi manusia. Sengatan akan fatal jika orang yang disengat memiliki alergi terhadap racun atau bisa lebah.
Pawang lebah madu asal Kik Tapa Library Damar Hasbullah mengatakan reaksi ringan jika kita disengat oleh lebah madu seperti nyeri, rasa panas, bentol dan bengkak. Tindakan pertama yang harus dilakukan cukup dengan membasuh tempat yang terkena sengatan dengan air bersih. Kemudian olehkan madu pada lokasi tubuh yang terkena sengatan.
“Kalau pada prinsipnya sengatan lebah itu bisa dikatakan obat bagi orang biasa. Bahkan kita punya terapi sengat lebah, sebagai pengobatan alternatif,” kata Hasbullah.
Menurutnya lebah secara alami tidak akan menyengat manusia kecuali merasa terancam atau terganggu. Namun ada kondisi di mana lebah akan bertindak agresif.
Hasbullah pun menghimbau agar warga yang di dalam atau sekitar rumahnya terdapat koloni lebah segera menghubungi BPBD Beltim atau pawang lebah yang ada di setiap kecamatan untuk memindahkan sarang. Mengingat lebah madu bisa dibudidayakan dan memiliki potensi ekonomi.
“Kita mohon jangan langsung dibunuh atau dihancurkan sarangnya. Segeralah minta bantuan orang yang paham dengan lebah. Banyak kok di Kabupaten Beltim yang bisa membantu,” ucapnya. (My/@2!)