Masa Depan Anak Terlantar Itu Kini Mulai Cicipi Pendidikan Formal dan Non Formal. Luar Biasa Dinas Sosial Aceh Timur

Masa Depan Anak Terlantar Itu Kini Mulai Cicipi Pendidikan Formal dan Non Formal. Luar Biasa Dinas Sosial Aceh Timur

 

IDI — Dinas Sosial bersama unsur muspika dan pihak terkait menjemput tujuh anak dibawah umur dari sebuah keluarga tidak mampu di Dusun Tanjung Lipat, Desa Peunarun Baru, Kabupaten Aceh Timur.

Bacaan Lainnya

Setelah diinapkan di Panti Ayeum Mata Peureulak dan proses administrasi pengasuhan, kini empat anak laki-laki dan tiga wanita itu ditampung di LPI Dayah Al Huda, Desa Seuneubok Teungoh, Kecamatan Darul Ihsan, Aceh Timur, Jumat (13/8).

Dalam penyerahan itu hadir antara lain Bupati Aceh Timur H Hasballah HM Thaib, Kepala Dinas Sosial Aceh Timur Elfiandi, Sp.1, Kepala DP3KB Aceh Timur Muslidar, Kepala Sekretariat Baitul Mal Zairi, Camat Peunarun Muhammad Arif, Camat Darul Ikhsan Azzani, Pimpinan LPI Dayah Al Huda Tgk Syahrul, Kabid Rehabsos Iskandar Budiman, Kabid Linjamsos Saharani, TKSK Darul Ikhsan Muzakir, dan sejumlah pejabat lainnya.

Ketujuh anak yang terlantar itu yakni Yusrizal Ananda Syahputra, 21, Raudhatul Jannah, 16, Hidayatullah, 14, Hidayatul Jannah, 12, Ranatullah, 10, dan Alif Akbar, 8. Mereka seluruh anak dari pasangan Mustafa – Mariani, dan selama ini hidup disebuah rumah tidak layak huni di area perkebunan kosong.

Bupati Aceh Timur H Hasballah HM Thaib atau Rocky, usai mendampingi penyerahan ketujuh anak terlantar itu ke LPI Dayah Al Huda mengharapkan, keberadaan mereka disana dapat melanjutkan pendidikan umum dan agama.

“Usia SD akan kita lanjutkan ke SD, usia SMP dan SMA juga akan melanjutkan ke SMP dan SMA,” kata Rocky, seraya mengapresiasi terhadap kinerja Dinas Sosial yang terus meningkatkan kinerjanya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.

Bahkan pihaknya juga ikut mengapresiasi atas inisiatif Dinas Sosial yang telah berkalaborasi dengan instansi terkait dalam memfasilitasi penjemputan sejak sepekan yang lalu, apalagi menuju lokasi butuh 4 jam jalan darat dengan jarak tempuh mencapai 22 kilometer dari Ibukota Kecamatan Peunarun.

“Muda-mudahan ke depan kita harapkan tidak ada lagi anak-anak yang putus pendidikan di daerah ini, baik pendidikan agama maupun pendidikan umum,” harap Rocky.

Disinggung soal kebutuhannya, Rocky mengaku, untuk kebutuhan selama menetap, ketujuh anak-anak tersebut akan ditanggung sepenuhnya pihak dayah atau LPI Al Huda, baik penglengkapan sekolah maupun untuk kebutuhan mengaji di dayah.

“Kita berharap masyarakat sebagai orangtua/wali lainnya untuk terus mendukung anak-anaknya bersekolah siang hari dan pada saat malam hari diajarkan mengaji Alquran dan menuntut ilmu pengetahuan agama,” tutur Rocky. (Nazaruddin).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *