Keizalinnews.com Banda AcehTerkait apa yang disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, di media tribunnews.com.bahwa untuk membangun sebuah Industri besar sudah pasti ada konsekwensi anggaran yang besar.
Pengamat politik Aceh Usman lamreung yang di hubungi awak media ini,Senin 6 Juni 2024 mengatakan, Kami sepakat dan sah sah saja dengan program yang besar, pasti membutuhkan anggaran yang besar.
Cuma yang menjadi masalah adalah Kawasan Industri Aceh di Ladong tersebut, sudah menghabiskan anggaran sebesar 154 Milyar, ditambah lagi dengan kunjungan berbagai negara dengan alasan mencari inevestor selama 5 tahun, Gubernur Aceh berserta dengan para pembantunya, apa yang sudah didapatkan? Tidak ada satupun hasil dari kunjungan keluar negeri, tidak ada satupun investor datang ke Aceh, yang ada hanya segudang MOU.
Lanjut Usman ,Seharusnya dengan anggaran yang sudah direalisasikan, ada satu atau dua perusahaan industri yang mau berinevstasi di Kawasan Industri Aceh Ladong. Kalaupun tidak melebihi sesuai yang sudah dikeluarkan, minimal seimbang, ada hasil, sesuai impian yang sering kampanyekan.
Membangun sarana prasarana KIA nantinya menjadi kawasan investasi bagi pelaku bisnis, kapan ini bisa dieralisasi, lima tahun sudah ditunggu, tetap saja yang ada hanya pasar malam, dan penjual air tebu serta kelapa. Harus ada target jangka pendek dan panjang, jangan terus anggaran dikeluarkan, namun nol hasilnya, tetap saja kawasan tanpa industry, jangan sampai KIA menjadi Kawasan Ilusi Aceh.
Bandara sudah ada, Tol sudah mau selesai, pelabuhan sudah sangat lama terbengkalai, mengapa KIA tak kunjung selesai dan menghadirkan berbagai investor yang sudah dijempat di berbagai negara? Atau pemerintah Aceh tak serius?tutup Usman lamreung dengan nada kecewa.(Baihaki)