Di Duga Ada Kejanggalan Gapoktan dan LPMDes Rabakodo Pertanyakan Kejelasan Realisasi DD

Di Duga Ada Kejanggalan Gapoktan dan LPMDes Rabakodo Pertanyakan Kejelasan Realisasi DD

Keizalinnews. Com – Kab Bima. Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan LPMDES (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Raba Kodo Kecamatan Woha Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat mempertanyakan terkait kejelasan realisasi DD dan ADD saat di komfirmasi di kediamannya Senin (7/22)

Samsudin selaku ketua GAPOKTAN dalam penjelasannya mengaku kebingungan, pasalnya anggaran keuangan untuk ketahananan pangan yang di peruntukan untuk gapoktan sebesar 25jt lebih, seharusnya sudah di terimanya pada bulan april lalu, namun sampai sekarang belum di terimanya sehingga dirinya merasa bingung. Sebab sesuai tahapan2 pencairannya seharusnya anggaran itu sudah cair kepada penerima anggaran sehingga dirinya mempertanyakan sikap konsisten dari pemdes dalam proses pencairan anggaran gapoktan tersebut.

Bacaan Lainnya

” Sesuai hasil musyawarah tim 11 yang kemudian sudah di UU kan oleh BPD dan Pemdes bahwa anggaran ketahanan pangan yang di peruntukan kepada gapoktan seharusnya sudah saya terima bulan april, namun sampai sekarang belum saya terima, sehingga kami ini merasa bingung sebab penggunaan anggaran sesuai tahapan2nya anggaran itu harus tercair kepada yang menerima anggaran. Sehingga konsisten dari pemerintah ini tidak jelas maka dari itu kami mempertanyakan ” Jelas Samsudin.

Sementara itu. Ketua LPMDES Amiruddin, dalam uraiannya menjelaskan ” Saya termasuk tim penyusun anggaran tahun 2022, namun setelah itu tidak pernah di komfirmasikan kepada saya terkait penggunaan anggaran. sehingga saya berinisiatif untuk mempertanyakan tentang penggunaan anggaran DD mulai tahap pertama, kedua, sampai anggaran perubahan ini. Mohon kepada Pemdes dan BPD alangkah baiknya jika realisasi penggunaan anggaran di perjelas di hadapan masyarakat.

Lanjut Amiruddin. Pemdes bersama BPD harus memberikan laporan secara dihadapan masyarakat tentang rincian penggunaan anggaran DD tersebut. Sehingga tidak terkesan hanya melaporkan saja. Adapun beberapa anggaran itu antara lain : kegiatan pelaksanaan pembangunan desa sebesar 365jt lebih, kegiatan bidang pembinaan kemasyarakatan desa sebesar 80jt lebih, Kegiatan bidang peberdayaan masyarakat desa sebesar 73jt lebih. Jelasnya

Kepala Desa Rabakodo Drs. Zumardani. M. Nur melalui telpon serulernya Rabu (9/22) mengungkapkan. ” Bahwa memang kemarin hari senin tanggal 25 oktober 2022 kita laksanakan rapat pertemuan di kantor desa membahas terkait anggaran di maksud. Dan dari semua pembahasan itu tinggal tersisa satu aitem yakni bantuan untuk Gapoktan yang belum final. Yang seharusnya bantuan itu cair dan sudah di terima bulan april namun ada kesalahan tekhnis tiba2 ada pengambil alihan oleh staf untuk pengambilan barang dan setelah di tunggu barang yang di maksud tidak kunjung datang. Tapi karena akhir realisasi anggaran itu 31 desember maka yang bersangkutan siap memberikan anggaran itu kepada gapoktan sebelum tanggal di maksud. Namun perlu di ketahui karena bantuannya berupa barang dan jasa maka syaratnya para kelompok harus mengusulkan baranh atau obat apa yang di butuhkan. Jelasnya

Lalu kaitan dengan pertanyaan LPMdes. Lanjut Kades. Semuanya telah terealisasi dengan baik dan sudah selesai termasuk masyarakat penerima BLT alhamdulilah barusan sudah selesai semua. Tutupnya

Ditempat yang berbeda Sekdes Rabakodo Syamaudin. S.Pd Selasa (8/22) menjelaskan ” Untuk di ketahui oleh masyarakat bahwa sesuai UU, Tupoksi saya selaku Sekdes dalam realisasi anggaran ada 4 fungsi yakni : sebagai koordinator perencana, koordinator pelaksana, koordinator pengawas, dan koordinator pengelolaan keuangan. Nah terkait dengan anggaran Gapoktan perlu di ketahui juga bahwa sesuai dengan RAB awal adalah mengarah pada pengadaan dan belanja obat2an berupa barang dan jasa bukan dana hibah untuk di berikan secara kes kepada Gapoktan.

Dan dari jumlah PAGU 25 jt lebih itu, yang akan di terima oleh Gapoktan nantinya adalah 21jt lebih dari total pagu tersebut.

Sekdes menambahkan. Adapun yang di pertanyakan oleh LPMDes itu adalah rekapitulasi belanja dan pembiayaan secara umum, kemudian dari total itu dibagi beberapa aitem sesuai yang tertera di papan grafis yang di bagi pada tiap2 dusun. seperti misal bidang pemberdayaan masyarakat desa nah disinilah aitem yang namanya ketahanan pangan yang diklaim dana Gapoktan. Begitu juga dengan bidang yang lainnya yang kemudian di perinci dengan beberapa aitem penggunaan. Jelasnya

Khusus terkait aitem tunggakan alokasi belanja Gapoktan saya akan selesaikan dan memberikannya di bulan desember ini. Tutup Sekdes.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *