KeizalinNews.com, Manggar
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan (DPMPTSPP) Kabupaten Belitung Timur akan membuka kesempatan bagi putra-putri daerah untuk dapat berkuliah secara gratis di Akademi Metrologi dan Instumentasi Bandung. Tahun 2023 ini Kabupaten Beltim memperoleh lima beasiswa hasil kerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI.
Akademi Metrologi dan Intrumentasi (Akmet) Bandung merupakan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Perdagangan. Meski begitu, Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi untuk lulusan SMA/ SMK ini bukan ikatan dinas.
Plt. Kepala DPMPTSPP Kabupaten Beltim Harli Agusta menyatakan dalam waktu dekat ini Pemkab Beltim akan menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk pengiriman lima calon mahasiswa penerima beasiswa. Penerimaan akan dilaksanakan pada pembukaan tahun ajaran baru pada Mei-Juli 2023 mendatang.
“Kita kejar PKS dulu, jatah Kabupaten Beltim lima orang. Kita prioritaskan lulusan SMA/SMK yang ada dulu,” kata Kecang sapaan akrab Harli Agusta kepada Diskominfo Beltim, Senin (26/12/22).
Program ini memberikan beasiswa biaya pendidikan selama 6 semester. Mahasiswa akan dibebaskan dari uang pendaftaran, uang pangkal dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
“Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kita daerah pertama yang kerja sama. Tujuan kita membuka kesempatan seluas-luasnya bagi putra daerah untuk memperoleh ilmu dan menciptakan peluang kerja,” ungkap Kecang.
Untuk syaratnya, harus putra-putri Kabupaten Beltim, lulusan SMA/SMK sederajat dan lulus seleksi yang dilaksanakan oleh DPMPTSPP dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Beltim.
“Sebelum diberangkatkan, nanti tetap ada seleksinya. Kita kerjasama dengan BKPSDM,” tambah Kecang.
Menurut Kecang nantinya lulusan Akmet bukan hanya berpeluang dibutuhkan di Pemerintahan saja, namun juga di perusahaan-perusahaan swasta yang membutuhkan penera atau pengamat tera.
“Kalau untuk kita, lulusan Akmet yang belum PNS bisa nanti kita usulkan untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Atau bisa ke Pertamina, perusahaan pekebunan sawit dan lain-lain karena kualifikasi keahlian mereka sangat dibutuhkan,” ujar Kecang. (MY/@2!)