Keizalinnews.com // Kabupaten OKI – Kisruh yang terjadi di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Propinsi Sumatera Selatan yang diduga dilakukan oleh oknum pegawainya yakni dugaan pemotongan dana insentif yang diperuntukan bagi Ustadz dan Ustadzah di Lapas Kayuagung (tahun 2021-2022) membuat banyak spekulasi negatif terhadap Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) bernama fitrianti akhirnya angkat bicara.
Dilansir dari Onews-id.com pada (Kamis, 6 April 2023) yang mengatakan bahwa memang benar dirinya (Fitrianti) selaku PPTK, dirinya menegaskan bahwa terkait adanya pemotongan hal itu tidak ada.
“Dana tersebut telah full diberikan ke staf. Jika memang terjadi pemotongan artinya bukan dirinya. Saat bagikan duit itu saya tidak ikut. Tapi dananya full dari saya,”tegasnya.
Namun dirinya menjelaskan bahwa uang itu diberikan langsung kepada staf dan yang membagikan duit itu adalah staf yang membantu saya. Dan uang tersebut Staf yang menyalurkan langsung kepada ustadz dan ustadzah di Lapas kayuagung,”jelasnya secara rinci.
Fitrianti menambahkan, Sebagai PPTK sudah mengeluarkan dana insentif tersebut full tanpa ada pengurangan sepeser pun dan semua dana sudah saya berikan kepada staf bagian keuangan yakni saudari Neti jadi dia membagikannya terkait ada pemotongan atau tidak itu adalah tanggung jawab mereka karna mereka yang memberikannya.
Terpisah, ketika ditemui staf bernama Neti dikantor dirinya berkilah dengan mengatakan bahwa untuk hal pemotongan insentif ustadz dan ustadzah.
“Aku no coment, mohon maaf ya, tidak ada waktu sekarang aku mau melayat ada keluarga yang meninggal. Silahkan tanya ke PPTKnya disana (sembari menunjukkan kantor bagian kesra”,kilahnya. dan meninggalkan beberapa insan pers yang berusaha mengkonfirmasi adanya dugaan pemotongam insentif ustafz dan ustadzah yang dilakukannya. (Tim/Denny Mustopa)