KeizalinNews.com – Kota Bima. Meski telah berkali2 di sampaikan Pemkot Bima dalam setiap kesempatan dan pertemuan bahwa Suap dan grafitasi terutama terkait jual beli jabatan adalah hal yang sangat di benci dan tidak di sukai dalam sistem pelaksanaan Pemkot Bima. Namun justru hal itu berbanding terbalik dengan pandangan akademisi. Pihak akademisi menilai dengan adanya beberapa pejabat yang tèrsandung dugaan indikasi suap dan grafitasi sekarang ini, justru di anggap sebagai bentuk kelemahan dan kebobrokan sistem pemerintahan itu sendiri. Apalagi yang menjadi terduga adalah bagian terpenting dari sistem pemerintahan saat ini yaitu sekda.
Walau hanya sebatas dugaan, tetapi cukup memberikan sinyal bahwa Pemkot saat ini sedang tidak baik2 saja. Dan apa yang selalu di dengungkan oleh Walikota selama ini terkait Pemkot yang bersih dan jauh dari praktek KKN itu hanyalah sloga saja “kalau di Pemkot yang di dengungkan selama ini adalah pemerintah yang baik, benar, dan bersih itu hanya slogan saja, dan itu bukan rahasia umum lagi kan? serta pemerintah dalam hal ini pemkot sudah menganggap itu hal yang biasa, terbukti kan? beberapa pejabat strategis sekarang pada tersandung dugaan suap dan grafitasi, maka kalau ini tidak di minimalisir dan di biarkan akan berlanjut terus, serta menimbulkan tatanan pemerintahan yang tidak baik bahkan akan menimbulkan kerusakan di masa yang akan datang”. Tutupnya tegas
Di tempat terpisah salah seorang penggiat LSM Kipang NTB. Jibril saat di komfirmasi menilai bahwa dengan adanya dugaan suap dan grafitasi. Itu menandakan adanya hal yang tidak baik di tubuh pemerintahan, dan seorang pimpinan dalam hal ini Walikota tentu tahu tentang persoalan apa yang terjadi di tingkat bawahan, apalagi yang tersandung dugaan itu adakah Sekda. “Menurut saya tidak ada alasan bagi seorang pimpinan untuk tidak tahu tentang permasalahan yang sedang menjerat bawahannya, apalagi yang sedang tersandung dugaan adalah sekda. Masa Walikota tidak tahu masalahnya itukan lucu, mestinya beliau harus tahu dong. Dan kami menilai dengan adanya indikasi seperti ini menandakan bahwa Pemkot sekarang lagi tidak sehat dan harus ada perhatian untuk bisa meminimalisir kondisi seperti ini. Terkait beberapa penyampaian walikota dalam setiap pertemuan bahwa Pemkot bima adalah pemerintah yang bersih dan tidak terselip indikasi suap dan grafitasi terutama jual beli jabatan seperti yang sedang viral sekarang ini menurut saya itu tidak mendasar, sebab dalam sistem Pemkot sendiri terbukti bahwa Sekda menjadi terduga Suap dan grafitasi”. Tutupnya
Sementara itu pihak Pemkot dalam hal ini di wakili oleh Kabag Humas Prokopim Iskandar Zulkarnain, S.STP saat di komfirmasi Redaksi media cetak dan Online Keizalinnews. Syarif Asodnto Sabtu (08/04/23) via seruler menyatakan bahwa terkait pernyataan walikota bima yang mengatakan bahwa tidak ada transaksi jual beli jabatan, itu bisa di buktikan langsung ke kadis2 yang bersangkutan. Bahkan pak walikota sampai bersumpah bahwa beliau tidak mengambil sepersenpun dari pejabat2 untuk mendapatkan jabatan.
Dan yang ke dua lanjut Iskandar terkait dengan pemanggilan KPK dan sejauh mana prosesnya memang kami belum ada imformasi apapun. Tapi memang dari pemanggilan terakhir ada beberapa pejabat juga yang di mintai keterangan. Tutupnya singkat