Keizalinnews.com // PALI – Pantauan di lokasi puluhan mobil truk angkutan batubara, menjelang matahari terbenam hingga malam hari puluhan truk batubara melintas di Jalan Provinsi, jalan Kabupaten untuk menuju stockfil (pengepulan ) batubara di perairan Sungai Musi di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI.
Rute angkutan batubara melintas ditengah padat permukiman penduduk, dari tambang batubara di Desa Tais, Kecamatan Talang Ubi, PALI, Simpang Raja, Karta Dewa/Jerambah Besi, Sinar Dewa dan Pantat Dewa, Sebane selanjut jalan PT Energi Prima Indonesia (EPI) dan menuju stockfil.
Diduga semenjak digunakan dilalui truk angkutan batu bara Jalan Lintas yang menghubungkan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan, mengalami rusak berat. Akibatnya, pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut mengeluhkan.
Kondisi terparah itu, khususnya di Kabupaten PALI berada di sepanjang jalan desa Karta dewa/ jerambah besi menuju Desa Sinar Dewa Kecamatan talang Ubi kabupaten PALI dan untuk mobilisasi truk angkutan batu bara yang menggunakan jalan tersebut berasal dari PT Bumi Sekundang Enim Energi (PT BSEE) dari Tebing Gajah.
Tri sebagai pengguna jalan menyampaikan semestinya jalan lintas digunakan oleh masyarakat umum. Namun, di kabupaten PALI jalan lintas itu turut digunakan oleh truk angkutan batu diduga baras dari PT BSEE
“Saya kalu mau ke kebutuhan/kota PALI selalu melawati jalan Desa Sinar Dewa, Desa Karta dewa/ jerambah Besi, karan jalan nya sangat bagus mulus, tapi kalu sekarang semenjak jalan provinsi yang menghubungkan kabupaten PALI
Mulai dilalui truk angkutan batu bara PT BSEE sepanjang jalan di Desa Karta dewa/ jerambah besi menuju Desa Sinar Dewa kini rusak parah dan harus berhati-hati untuk melalui jalan tersebut”ungkap Tri pada senin(17/4/2023)
Atas hal tersebut, Rosidi Ar, selaku ketua DPD Lembagah Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Patriot Peduli Indonesia (LSM BPPI) angkat bicara, mempertanyakan soal perbaikan jalan tersebut karan banyak pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut mengeluhkan jalan yang rusak.
“Apakah jalan yang sudah hancur berlobang tersebut diperbaiki dengan cara seperti itu saja hanya di hamparkan batu-batu tidak di lakukan pengecoran ulang atau aspal, dan apakah hal tersebut tidak membahayakan pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda dua,”tuturnya.
Rosidi juga berharap dengan pemerintah atau yang terkait untuk mobilisasi angkutan batu bara tidak menggunakan jalan kabupaten atau jalan provinsi lagi
“jadi dari hal tersebut saya berharap kepada pemerintah atau yang terkait untuk mobilisasi angkutan batu bara tersebut di setop atau tidak menggunakan jalan Kabupaten Provinsi lagi, harus lah mereka membuat atau menggunakan jalan nya sendiri saja, karena walupun jalan itu di lakukan perbaikan juga tidak akan bertahan lama, kalu masi dilalui oleh truk angkutan batu” pungkasnya,
(“Red”)