Menyedihkan Sejumlah Petani Bawang Tertipu Obat Baru Berkedok Ngutang

Menyedihkan Sejumlah Petani Bawang Tertipu Obat Baru Berkedok Ngutang

Laporan Pimred KeizalinNesws.com Cabang Bima NTB “Syarif Asdonto”

KeizalinNews.com – Kabupaten Bima. menyedihkan sejumlah petani bawang merah resah lantaran sejumlah obat pestisida yang di gunakan untuk menyemprot tanaman bawangnya ternyata tidak memiliki efek sesuai kegunaannya. Di duga sejumlah obat yang tidak berefek tersebut adalah obat pestisida keluaran baru yang baru di edarkan sejak empat tahun terakhir yakni antara 2019 sampai 2023. Namun karena terbatasnya keuangan membuat beberapa petani mengaku pasrah dengan keadaan tersebut. 

Bacaan Lainnya

“Iya mau bagaimana lagi, kan untuk mendapatkan obat kami hanya andalkan ngutang mas, jadi mana yang di kasih oleh penjual kita terima aja? Meskipun kami tahu kalau obat yang di berikan tersebut adalah obat baru. Kesalnya.

Dihadapan awak media ini para petani yang tidak bersedia namanya di sebutkan tersebut mengaku tertipu dengan pestisida baru yang ketika di aplikasikan ternyata tidak punya efek.

Kronologisnya di awal kami datang ke penjual dengan bawa uang sebagai uang muka dengan kisaran yang beragam mulai dari dua juta sampai puluhan juta, tergantung dari volume permintaan obat. Biasanya uang muka lima juta akan di kasih obat sejumlah sepuluh juta. Nah saat itulah penjual menyertakan obat baru tersebut.

Saat di tanya awak media ini “kenapa tidak di tolak saja obat baru itu pak?  Kami tidak berani karena takut tidak di kasih utang. Biasanya penjual memberikan obat baru langsung bergandengan dengan obat lama dengan harapan agar memiliki kwalitas seimbang.

Namun saat praktek ketika kami coba pakai obat baru secara tersendiri tampa di campur obat lama hasilnya nihil tidak punya efek. Obat baru tersebut baru punya efek ketika di campur dengan obat lama. Namun lagi-lagi saat kami pakai obat lama tampa di campur obat baru efeknya dan hasilnya sama saja artinya kwalitas yang di hasilkan sama saja bahkan lebih. Sehingga kami merasa tertipu dengan pemberian obat pestisida baru yang hanya menghabiskan anggaran saja sementara hasilnya sama sekali tidak ada.

Petani lain juga mengatakan “saya hanya bisa pasrah mas, karena modal cukup hanya untuk uang muka saja, jadi meskipun tahu kegunaannya saat praktek tapi mau bilang apa. Jujur saya sebenarnya khawatir dengan obat baru baik bagi kelangsungan tanaman maupun tanah yang saya garap karena udah dua tahun terakhir mengalami penurunan hasil dan keadaan tanah agak sedikit berbeda. Tapi sekali lagi ini hanya ungkapan saja karena modal saya sedikit, jadi obat baru tersebut tetap saya pakai karena di sertakan oleh pihak penjual. Sesalnya.

“Intinya kami hanya bisa pasrah saja mas. Sementara uang muka saja kita dapatkan dari hasil mengajukan pinjaman kredit di BANK “uang muka kami dapatkan setelah mengajukan pinjaman kredit di BANK, dari pinjaman tersebut kita sisipkan untuk biaya garap sawah, bibit, hingga nanam. Nah sisanya itulah kita pake uang muka”. Tutupnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *