Keizalinnews.com|Jakarta– Pertengahan bulan juni tahun 2023, maskapai penerbangan Wings Air bakal kembali mengudara di Bandara Udara Rembele tepatnya tanggal 14 juni 2023. Hal itu disampaikan Pj. Bupati Aceh Tengah, Ir. T. Mirzuan, MT, saat menyambangi dan sekaligus berkoordinasi kepada Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kementerian Perhubungan, Direktorat Angkutan Udara, Lantai 21, Rabu (31/05/2023), disambut langsung oleh Direktur Angkutan Udara, Putu Eka Cahyadi, Pj. Bupati didampingi Kadis Perhubungan, Jauhari, ST, dan Kepala Bandara Rembele, Rahmat Subhan Fajri, membahas terkait rencana penambahan rute peberbangan dan usulan bantuan subsidi penerbangan bandara udara Rembele.
Pj. Bupati T. Mirzuan pada kesempatannya menyampaikan bahwa sebelumnya Pemerintah Daerah telah melakukan koordinasi kepada pihak Lion Group untuk memohon penerbangan kembali maskapai Wings Air di Bandara Rembele. “Beberapa minggu lalu, kami bertemu dengan pihak Lion Group di Jakarta, Alhamdulillah pihak lion group menyetujui dan akan memulai penerbangan kembali di tanggal 14 juni nantinya”, ungkapnya.
Ia menambahkan, sektor patiwisata, perdagangan, pemerintahan dan aktifitas masyarakat selama menjadi pasar transportasi angkutan udara di Bandara Rembele, keterbatasan pilihan rute penerbangan menjadi salah satu masalah pilihan penerbangan.
“Infrastruktur kita sangat mendukung sayang jika tidak ada aktivitas pelayanan penerbangan, potensi diwilayah tengah cukup besar kebutuhannya dan kami mengusulkan penerbangan perintis rute Rembele – Banda Aceh PP dan Banda Aceh – Rembele – Gayo Lues – Seumeulu dan reguler untuk Rembele – Jakarta PP”, tambahnya.
Sejak pandemi Covid 19 melanda dan naiknya harga avtur, penumpang bandara rembele mulai menurun bahkan lima bulan terkahir, Bandara Rembele tidak aktif melayani penerbangan, sehingga operator pesawat tidak dapat menutupi biaya operasional sebab tingginya harga tiket pesawat.
“Operasional Cost operator pesawat yang tinggi, memaksa kita berupaya mensubsidi pihak operator dengan melakukan block seat, atau melalui instruksi untuk memperbanyak frekuensi penerbangan, tetapi subsidi itu membebankan APBD kita yang sangat terbatas”, ujar T. Mirzuan.
Lanjutnya, diharapkan kebijakan dari pemerintah pusat melaui Kementerian Perhubungan untuk membantu subsidi penerbangan di Bandara Rembele guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah tengah.
Diretur Angkutan Udara Putu Eka Cahyadi menanggapi positif permintaan Pemkab Aceh Tengah dan akan segera menindaklanjuti permohonan konektivitas tambahan rute penerbangan.
“Terima kasih Pak bupati kami akan bantu. Nantinya memastikan konektivitas rute penerbangan dan segera kami tindaklanjuti karena ini sudah menjadi tugas kami,” ujar Putu dalam pertemuan dengan Pj. Bupati Aceh Tengah.
Menanggapi perihal permohonan anggaran subsidi pemerintah pusat, Putu menjelaskan, Anggaran untuk penerbangan perintis juga sangat terbatas, tentu kami mengupayakan dan memastikan daerah bisa terakomodir.
“Tentunya Pak Bupati, kami dalam disetiap pengusulan memastikan bahwa daerah masuk keteria 3TP (tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan) baru memastikan porsi ketersediaan anggaran dan pimpinan akan melihat cost efektifnya, semoga dapat terpenuhi didaerah”, pungkasnya. (Dio)