Keizalinnews.com|Bener Meriah – Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Bener Meriah Sayutiman, SE.,MM mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah secara virtual bersama Mendagri, Senin (17/7/2023).
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian. Dalam pembukaan rakor tersebut mengucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran baik ditingkat pusat maupun daerah atas konsistensinya menghadiri rakor mingguan terkait inflasi daerah.
“Perlu saya tekankan bahwa rakor ini adalah perintah dari bapak presiden yang sudah kita laksanakan sejak bulan September ketika inflasi diangka 5,9 persen. Namun atas kerjasama kita semua saat ini sudah terkandali diangka 3,5 persen untuk bulan Juni berdasarkan data BPS,” jelasnya.
Dikatakannya, bahwa Presiden mengucapkan terimakasih kepada semua stakeholder baik ditingkat pusat maupun daerah. “Pada Minggu lalu di Istana Bogor, Bapak Presiden menyampaikan terkendalinya inflasi wajib kita syukuri, karena terkandalinya inflasin berdampak baik pada politik, ekonomi dan stabilitas keamanan nasional yang relatif bagus terjaga,” sebut Tito.
Tidak seperti negara-negara yang inflasinya tidak terkendali yang berpengaruh langsung terhadap gejolak politik, gangguan ekonomi dan gejolak keamanan nasional. “Presiden menegaskan penanganan inflansi harus detail. Detail yang dimaksud, setiap daerah dan stakeholder betul -betul memantau dilapangan komoditas apa yang harga barang dan jasanya naik, kemudian di daerahmana,” lanjut Tito.
Mendagri menambahkan, tidak semua daerah angka inflasinya 3,5 persen. Ada daerah yang dibawah dan ada daerah yang di atas 3,5 persen. Daerah yang inflasi di bawah 3,5 persen wajib diaspresiasi, sementara yang di atas 3,5 persen harus mencari solusi terbaik dan lakukan koordinasi dengan baik, sehingga permasalahan dapat diatasi bersama. “Mohon gubernur, bupati, wali kota lebih detail lagi,” pinta Mendagri.
Diakhir arahanya, Mendagri menyampaikan bahwa target inflasi nasional yang ingin dicapai adala 3 persen. “Kita harus berjuang keras dari angka 3,5 persen hingga menjadi 3 persen. 3 persen adalah angka relatif stabil. Stabil dalam arti membuat produsen termasuk petani merasa gembira karena operasional mereka tertutupi. Target 3 persen tujuannya menyenangkan produsen dan konsumen,” pungkasnya. (Rel)