Di Singkap Dari Tabir Cerita Bahwa Yang Bersikeras Dalam Pemecatan Rektor UGP Bukan Ketua Yayasan Yang Sah

Di Singkap Dari Tabir Cerita Bahwa Yang Bersikeras Dalam Pemecatan Rektor UGP Bukan Ketua Yayasan Yang Sah

Keizalinnews.com|Aceh Tengah”._Orang yang Pecat Rektor UGP Ternyata Bukan Ketua Yayasan Yang Sah.Pendiri sekaligus ketua pembina Yayasan Gajah Putih Takengon,

Mustafa Ali menyatakan, komposisi kepengurusan yayasan itu belum berubah, Apabila ada pihak lain yang mengatasnamakan Yayasan Gajah Putih itu tidak benar, karna Mustafa Ali dalam suratnya kepada LLDikti, Rabu (22/11/2023).
Kepada instansi vertikal yang mengurus PTS di Aceh itu, ia melaporkan beberapa hal terkait kepengurusan yayasan yang mengelola Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon dalam hal ini tindakan yang tidak berdasarkan aturan yang sudah tertuang dalam statuta UGP.

Bacaan Lainnya

 

Surat itu, diduga, tidak terlepas dari kisruh yang memunculkan kesan seakan-akan terjadi dualisme kepemimpinan di yayasan UGP tersebut sehingga bisa mengambil tindakan semena-mena Tampa landasan.

Karena itu Pendiri dan sekaligus ketua pembina yayasan Mustapa Ali merasa berkepentingan untuk meluruskan kesan dualisme itu kepada pihak terkait, seperti LLDikti.

Mustofa Ali juga mengatakan Pembina Yayasan Gajah Putih Aceh Tengah belum ada perubahan, masih tetap seperti yang tercantum dalam Akte Notaris Cendri Nafis SH Nomor 39 Tahun 2019 dan SK Kemenkumham Nomor AHU-AHA.01.06-0005877,” demikian bunyi point pertama surat yayasan Gajah Putih.

Selanjut nya ia juga mengata kan bahwa pembentukan pengurus Yayasan Gajah Putih masih menunggu selesainya penyusunan AD/ART. “Semua pengelolaan Universitas Gajah Putih harus mengacu kepada peraturan Yayasan Gajah Putih dan statuta UGP tahun 2022 dan pengelolaan yayasan sesuai dengan UU yayasan no 21 tahun 2001 dan UU no 28 tahun 2004.
Nomor: 67/PEMB/YGP/KPTSN/II/2022 tentang penyempurnaan Statuta Universitas Gajah Putih kata nya.

 

Rapat yayasan yang menghasilkan sejumlah kesepakatan itu, diduga, tidak terlepas dari tindakan Abdiansyah Linge”,pengurus yayasan yang baru beberapa Minggu menjadi pengurus yang Tampa status SK, beberapa hari lalu.

Seperti dipublikasikan sejumlah media, pada tanggal 16 November 2023, bertindak atas nama Ketua Pembina Yayasan Gajah Putih tanfa basa basi langsung memberhentikan rektor PTS tersebut.

Sumber Internal UGP mengatakan, Abdiansyah Linge bukan ketua Pembina yayasan Masih wacana. Pengurus baru nanti dibentuk setelah selesai perubahan AD dan ART,” ujar sumber media ini.
Pendiri/Pembina Yayasan Gajah Putih yang selama ini sering bertindak selaku ketua pembina

Mustafa Ali yang dikonfirmasi pihak media di ruang renggali UGP Rabu (22/11/23 pertemuan pihaknya dengan para pengurus yayasan, dosen, dan para alumni Mustofa Ali mengata kan Kita membicarakan solusi terbaik untuk Universitas Gajah Putih ke depan ujarnya.

 

Menurut Mustafa Ali Abdiansyah Linge yang mengaku sebagai ketua pembina yayasan dan telah memecat rektor tidak hadir pada rapat tersebut meskipun sudah diundang. “Saya dengar dari pengurus lain dia sedang berada di Banda Aceh kata Mustafa Ali.

 

Rapat pendiri dan pembina yayasan Gajah Putih dengan dosen, tendik, dan alumni menghasilkan empat kesepakatan sebagai berikut:

1, Pengelolaan Universitas Gajah Putih harus mengacu kepada Peraturan Yayasan Gajah Putih Nomor: 67/PEMB/YGP/KPTSN/II/2022 tentang Penyempurnaan Statuta Universitas Gajah Putih tanggal 25 Februari 2022.

2, Secepatnya menyusun Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Yayasan Gajah Putih di Takengon Aceh Tengah.

3, Pembentukan pengurus Yayasan Gajah Putih di Takengon Aceh Tengah dilakukan setelah selesai pembuatan AD/ART Yayasan Gajah Putih Takengon Aceh Tengah.

4. Untuk sementara waktu pengelolaan Yayasan Gajah Putih di Takengon Aceh Tengah sepenuhnya dikendalikan oleh Pendiri dan Pembina Yayasan Gajah Putih di Takengon Aceh Tengah ujar nya

Sesuai dari hasil keputusa Rapat tersebut yaitu ada 7 (tujuh) Pembina.
Menurut notulen rapat,pendiri dan pembina masing-masing adalah Drs Mustafa Ali (pendiri/pembina), Fitra Gunawan, King Rawana Saputra, Caisariazariansyah, Marhamah Mahmud, Hadiananta Sahruna, dan Vimartian Sagara Tarigan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Abdiansyah memberhentikan Eliyin dari jabatan rektor dan mengangkat Adnan sebagai pengganti. Eliyin belum lama di aktifkan sebagai rektor setelah diberhentikan secara paksa akibat desakan oleh beberapa dosen.

Pengunjuk rasa beberapa waktu lalu
Pengangkatan Adnan sebagai rektor UGP tertuang dalam SK Yayasan Gajah Putih yang ditandatangani diduga mengaku ketua yayasan dalam SK Keputusaan nomor 03/YGP/AT/SK/XI/2023 tanggal 17 November 2023 disebutkan, pengangkatan Dr Adnan SE M.Si untuk melanjutkan periode Rektor Univeristas Gajah Putih Takengon.

Masa bakti 2022-2026.
Dan Dicoba hubungi melalui WA atau whatsApp telepon, sejak Selasa (21/11/2023), untuk mengkonfirmasi DR.Adnan,Se.Msi. untuk dimintai keterangannya hal pengangkatannya tersebut Oleh Abdiyansyah Linge apakah sudah tepat dan legal? Sesuai Statuta UGP.
Pada bagian klausul menimbang disebutkan, pengangkatan rektor dilakukan berdasarkan rapat pengurus yayasan tanggal 15 November 2023. Juga disebutkan, bahwa pengangkatan dan pemberhentian rektor merupakan wewenang pendiri dan pembina yayasan berlandaskan pada statuta yang harus sesuai dengan Undang -Undang.jelasnya.

 

Eliyin, S. Hut,. MP Rektor UGP , Di minta agar terus menjalankan tugasnya seperti biasa sebagai Rektor universitas gajah putih sampai masa akhir jabatannya demi kelanjutan UGP yang lebih baik lagi
kedepannya.ujarnya Mustapa Ali”.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *