Keizalinnews.com|Aceh – Selama ini sering terjadi adanya antrian di setiap SPBU yang berada di seluruh Aceh baik yang di kota madya maupun kabupaten-kabupaten, terutama yang berada di kabupaten wilayah tengah, seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Hampir setiap hari nya kabupaten yang berhawa sejuk ini mengalami antrian panjang di setiap SPBU, sehingga menimbulkan banyak polemik yang sering di alami masyarakat pengendara roda dua dan empat juga pedagang yang berada di sekitar SPBU.
Antrian panjang mengakibatkan sering nya terjadi keributan sesama pengguna jalan lain dan pemilik mobil yang akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun petugas SPBU itu sendiri, karna jalan yang di gunakan untuk antri memakan setengah badan jalan, sehingga sangat mengganggu pengguna jalan lain.
Selain itu, dengan adanya antrian yang sangat panjang dan berhari-hari membuat pemilik kios dan toko-toko yang usahanya berada di sekitar lokasi SPBU merugi, karna akses jalan tempat usaha mereka tertutup oleh antrian mobil dan truk-truk yang akan mengisi BBM.
Yang menjadi pertanyaan, Mengapa hal ini terjadi..? Saat awak media ini mencari informasi dan investigasi ke lokasi, ternyata adanya dugaan-dugaan permainan curang dari pihak Depot Pertamina Lhoksemawe yang selama ini mengatur pendistribusian BBM ke wilayah-wilayah yang ada di seluruh kabupaten/kota Aceh.
Dugaan itu, menurut informasi karna ada nya kurang pasokan. Selama ini harusnya jatah pasokan setiap hari selain hari minggu, misalnya minyak solar per harinya 8 sampai 16 ton / hari nya, namun menurut keterangan dari beberapa pihak SPBU, yang nggak ingin nama nya di sebutkan, ada pilih kasih.
“Pihak depot yang di Lhoksemawe sepertinya pilih kasih, soalnya ada SPBU yang setiap hari masuk dengan jumlah besar, hingga 16 ton perharinya, sementara kami cuman 8 ton per hari nya, kadang ada dalam seminggu itu sehari SPBU kami tidak masuk minyak solar juga minyak lainnya,” ujar salah satu petugas SPBU.
Kami menduga, lanjut pihak SPBU,” jatah kami di kurangi dan di distribusikan ke SPBU yang lain yang mungkin korelasi nya lebih dekat secara emosional kepada pihak Depot Pertamina Lhoksemawe, mau nya janganlah ada anak tiri anak kandung (pilih kasih), karna kan kebutuhan kami juga sama buat masyarakat,” ucap salah satu petugas SPBU yang enggak ingin namanya di sebutkan.
Di waktu yang berbeda pihak Depot Lhoksemawe, Taufan Aulia saat di konfirmasi pihak media ini yang awal nya enggan memberi respons atau jawaban terhadap awak media, karna saat di Chat WhatsApp di baca, namun tidak di balas. akhirnya mau menjawab setelah di desak untuk klarifikasi dari pihak media, namun jawaban nya terkesan buang badan ataupun berkilah, seperti tidak merespon.
Taufan Aulia ; mengatakan,” Silahkan koordinasi ke Pihak SBM di Banda Aceh dan Pihak BPH migas di Pusat, ini bukan kewenangan Saya. Thanks.
Wartawan ; tapi kan dalam pendistribusian ke wilayah Aceh khususnya Aceh Tengah – Bener Meriah Meriah wewenang Depot Lhoksemawe ?
Taufan Aulia ; Pendistribusian bukan cuma di aceh tengah dan BM saja, hampir semua kabupaten kota juga antrian untuk SUBSIDI solar. Depot hanya menyalurkan. untuk Kouta itu kewenangan pusat BPH Migas,” jelas Taufan Aulia.
Pihak media menanyakan hal lebih lanjut, namun Taufan Aulia menyampaikan,” Abang bisa langsung tanyakan ke bagian Commrel yang bernama Imam,” kata Taufan yang sambil memberikan nomor kontak bagian Commrel.
Selanjutnya pihak media ini menghubungi pihak Commrel Imam, namun sampai saat ini chat dan telepon awak media tidak di tanggapi, bahkan sampai dua-tiga hari di hubungi pihak media juga tidak merespon, terkesan tak menghargai pihak media, padahal chat dan telp masuk dan bernada dering.
Pihak media ini berharap kepada pihak SBM Aceh dan BPH Migas Pusat untuk menegur ataupun tindakan tegas kepada pihak-pihak depot yang diduga ada bermain curang juga tak merespon pihak media saat di konfirmasi untuk klarifikasi. (Tim)