Keizalinnews online Banda Aceh Nanggroe Aceh Darussalam NAD – Pernyataan Ketua DPR Aceh atas SK “bulut” pergantian Pj Sekda Aceh benar-benar membuat rakyat Aceh terkejut, baru sekarang ini ada ketua DPRA yang seberani itu mengkritik atas dugaan mal-administrasi pergantian Pj Sekda dari Diwarsyah ke Alhudri.
Hal tersebut disampaikan Nasruddin, Ketua FPRM Aceh, minggu 23 Februari 2025 di Banda Aceh
Menurutnya,”belum pernah ada ketua DPRA seberani Abang Zulfadli sebelumnya, apalagi politisi tersebut berasal dari PA pula, tentunya pernyataan dia punya alasan yang cukup, kalau tidak mana mungkin seorang ketua DPRA begitu emosional, patut kita apresiasi”
Apalagi, tambahnya, ketua DPRA menyebut dua nama peringgi Partai Gerindra Aceh yang notabenenya adalah wakil gubernur yang baru saja dilantik. Selain itu, ada nama bendahara, yang diketahui orang banyak, beliau orang paling dekat Mualem dan punya pengaruh atas setiap keputusan Mualem selama ini.
Namun menariknya, saudara Irsyadi meradang saat namanya disebut oleh ketua DPR Aceh. Padahal tidak perlu meradang demikian kalau beliau tidak berbuat apa yang disampaikan oleh Ketua DPRA
Lebih lanjut menganalisa beberapa berita lainnya dari respon para ketua DPC Partai Gerindra, seolah-olah peran Irsyadi sangat besar dan mempengaruhi hubungan Aceh-Jakarta.
Memang kita ketahui, berdasarkan beberapa informasi, beliau memang punya pengaruh, meskipun bukan anggota legislatif namun dia bendahara di Gerinda Aceh, juga pengurus di PA. Jadi, dia bisa bermain mengatasnamakan dua partai, orang ini sebenarnya tidak konsisten dalam perjuangan, oportunis dan pragmatis.
Kenapa PA mesti menampung kader partai lainnya di kepengurusan DPP PA, apakah tidak ada lagi kader PA yang patut menjadi pengurus DPP.
Namun demikian, terlepas itu semua, sebenarnya siapa itu Irsyadi, benarkah dia orang yang sangat berpengaruh atas keputusan-keputusan Mualem ?
Kalau iya, kenapa setega itu mereka membawa SK untuk ditandatangani oleh Mualem, padahal kata Ketua DPR Aceh, surat tersebut tidak melalui telaah, tidak ada paraf dan ironisnya stempel dan kop surat berbeda dengan surat pengangkatan Pj sebelumnya yang dikeluarkan oleh BKA.
Tapi, pertanyaan kita, tegakah Wagub dan Irsyadi membawa surat untuk ditandatangani oleh Mualem tanpa melalui proses administrasi pemerintahan yang selama ini berlaku disetda Aceh ? Tanggal surat juga sama dengan hari pelantikan Mualem-Dek Fad. Seolah olah mereka tahu saat Mualem senang sehingga langsung disodorkan surat dan diteken
Jadi, kita sebagai rakyat hanya menonton saja permainan para elit, hanya saja kita sangat memohon kepada Mualem, sebagai gubernur jangan sampai bisa dipengaruhi oleh orang-orang disekelilingnya. Jangan mau menandatangani surat kalau belum ditelaah oleh asisten dan lainnya.
Kami sebagai rakyat dan timses aktif Mualem-Dek Fad snagat berharap keduanya dapat membawa Aceh pada kesejahteraan, pedulilah dengan rakyat kita yang masih ramai berstatus miskin, janganlah kalian menjadi penguasa untuk kepentingan personal, namun ingatlah saat-saat kita berjuang, ramai dari rekan kita yang sudah syahid, kita wajib mensejahterakan rakyat Aceh,”tutup ketua FPRM tersebut